Pelecehan lagi

 


enggak tau aku berhak atau enggak untuk komentari hal ini, tapi i should do it.


Lagi ramai banget dimedia sosial tentang pelecehan seksual yang dialami sama musisi tanah air yaitu Dikta. Kejadian ini berlangsung

setelah dia selesai salah satu acara konser musik dikawasan Sarinah, Jakarta pusat. 


Kejadian ini viral, saat dia keluar panggung dengan membungkukkan badan, dia tertarih sembari kesakitan menutupi diarea alat vitalnya.


Terlepas dari benar atau enggaknya kasus yang dialamin sama Dikta, cuma aku mau nyampaikan kalau pelecehan itu bisa terjadi kesiapa aja tanpa melihat gender dan latar belakang seseorang, apalagi disebabkan dari cara berpakaian seseorang. 


Jadi setuju ya disini, kalau yang salah dari korban pelecehan enggak melulu dari korban.


Karena dari pengalaman aku pribadi, sekitar dua minggu yang lalu, juga sempat mengalami hal memilukan ini. Dimulai ketika aku pergi kesuatu tempat yang sangat ramai, tiba tiba salah satu laki laki muda mendekat dan memelukku dari belakang.


Apa aku mengenakan baju seksi?

tentu enggak.


Apa aku menjadi pusat perhatian dihalayak ramai?

enggak sama sekali.


Dan ketika aku share disalah satu sosial media, guna menyuarakan dan menentang hal ini, hampir tujuh puluh persen dari mereka menyalahkan aku. Mereka sepakat kalau korban lah yang memancing hasrat seseorang untuk melakukan pelecehan tersebut.


Padahal tujuan utama aku share, bukan untuk menyudutkan si korban, tapi untuk menyadarkan kepada pelaku disana, kalau ada banyak sekali luka yang mendalam saat kejadian berlangsung.


Kalaupun benar iya, korbanlah yang menjadi titik muasal dan penyebab sebuah pecehan seksual, lalu apakah keputusan dan langkah yang akan diambil selanjutnya? Larangan keluar pada malam hari, kewajibanuntuk mengenakan pakaian lebih sopan lagi?


Aku rasa ini memang jawaban yang benar, tapi kurang tepat. Karena pada kenyataannya, pelaku lah yang buta akan pentingnya edukasi semacam ini.


Dan yang lebih ironis lagi, sebagian orang menganggap kalau hal ini adalah lelucon dan bukan menjadi masalah serius, tanpa lihat akibat psikis si korban. Mulai dari depresi, luka fisik dan stres pascatrauma.

Yang dibutuhkan dari korban pelecehan adalah jaminan keselamatan dari sekitarnya, dan mengembalikan perasaan amannya.


Aku sendiri sebagai korban, punya ketakutan luar biasa untuk pergi kesuatu tempat yang asing, tempat ramai atau sepi, bahkan sendiri atau ramai ramai.


Jadi yang terpenting adalah, jangan pernah bungkam dengan kasus seperti ini, kita faham dan berusaha menyuarakan kalau ini adalah tindakan yang salah. Karena masih banyak pelaku diluar sana yang masih berani melakukan ini, dengan alasan sedikitnya korban yang mau speak up, karena alasan malu dan takut.


Dan pentingnya menyampaikan edukasi dasar dengan orang orang sekitar kita. 


Sekali lagi aku tekanin, untuk selalu menyuarakan hal semacam ini. 

Kalaupun ahirnya kita tidak mampu menyadarkan pelaku, setidaknya kita mampu meminimalisir sebuah kejadian.

Komentar